Kemeriahan Indonesia Humanitarian Summit (I-Hits) |
Mengawali tahun 2025, Dompet Dhuafa kembali menghadirkan event tahunan Indonesia Humanitarian Summit (I-Hits) dengan mengusung tema Kiprah dan Dampak Besar Filantropi.
Tidak hanya sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak untuk pemberdayaan umat dan kemanusiaan saja, Dompet Dhuafa juga merupakan lembaga filantropi Islam yang sudah lebih dari 30 tahun turut berjuang mengatasi kesenjangan sosial yang ada di Indonesia maupun mancanegara. Hingga saat ini, kepercayaan dan partisipasi publik terus menuntun Dompet Dhuafa dalam menghadapi tantangan global.
Dompet Dhuafa Berkomitmen Membantu Sesama
Indonesia Humanitarian Summit merupakan bentuk komitmen untuk memperkuat kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah, non-pemerintah dan jaringan-jaringan yang terlibat dalam gerakan filantropi.
Dompet Dhuafa sepanjang tahun 2024 telah menghimpun dana sebanyak Rp 379.277.085.219 (Rp 379 Miliar) yang berasal dari dana zakat, infak, infak terkait, kurban, sosial kemanusiaan dan wakaf. Dan telah menyalurkan Rp.418.205.845.531 (Rp 418 Miliar) untuk membantu mereka yang membutuhkan melalui beberapa program.
Beberapa program tersebut diantaranya adalah program pendidikan, kesehatan, sosial masyarakat, ekonomi, dakwah dan budaya, kemanusiaan, kurban, sosialisasi dan edukasi zakat, infak, sedekah, wakaf (ziswaf) dan operasional kantor.
"Bahwa tingkat serapan penyaluran tahun 2024 sebesar 115 persen, kinerja penyaluran Dompet Dhuafa sangat efektif menurut Allocation to Collection Ratio, Zakat Core Principle" papar Ketua Dewan Pengurus Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini saat acara Indonesia Humanitarian Summit (I-Hits) 2024 bertemakan Dampak Besar Filantropi yang digelar di Umar Ismail Hall, Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta pada Kamis (23/1).
Jumlah penerima manfaat sepanjang tahun 2024 sebanyak 3.269.768 jiwa, sehingga total penerima manfaat dari Dompet Dhuafa sejak tahun 1993 sampai 2024 adalah sebanyak 38.040.956 jiwa.
Angka kemiskinan turun terus, lanjut Juwaini, meskipun jumlahnya masih sekitar 25 juta, ini tantangan untuk kita semua khususnya lembaga zakat dan filantropi, harus konsen agar zakatnya membantu mengurangi jumlah orang miskin di Indonesia.
Waryono Abdul Ghofur selaku Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kementrian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengapresiasi Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi yang pertama kali memiliki sistem transparansi yang baik. Sikap transparansi tersebut merupakan puncak dari keberislaman bahkan sikap Istislam yang berarti berserah dengan tegas dan sempurna.
Indonesia Humanitarian Summit (I-Hits) mengusung tema Dampak Besar Filantropi
Kemeriahan Indonesia Humanitarian Summit (I-Hits) |
I-Hits menjadi bentuk kepedulian Dompet Dhuafa dan masyarakat Indonesia terhadap kemanusiaan universal. I-Hits juga menjadi penanda komitmen Dompet Dhuafa dan tentu kita semua atas kemanusiaan universal yang tidak diskriminatif., baik atas dasar gender, agama, suku, negara dan lain sebagainya.
Pada dasarnya agama memiliki nilai universal yang mementingkan aspek kemanusiaan. Dan kegiatan filantropi merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya kemanusiaan yang selama ini diajarkan oleh agama.
"Filantropi itu adalah bagaimana kita menjadi bagian untuk menjadikan human dignity, manusia yang bermartabat," pungkas Waryono Abdul Ghofur.
Indonesia Humanitarian Summit (I-Hits) yang digelar oleh Dompet Dhuafa ini dimeriahkan dengan rangkaian acara Public Expose Dhuafa 2024, Talkshow Poverty Outlook, Humanitalk Optimasi Filantropi, Pameran Program dan produk Pemberdayaan, serta Pentas Seni dan Budaya.
I-HitS 2024 menghadirkan ragam narasumber ternama dalam bidang sosial kemanusiaan, ekonomi syariah, pendidikan, kesehatan, dakwah, dan inovasi teknologi dalam sesi wicara Humanitalk Optimasi Filantropi.
Pada kesempatan ini Dompet Dhuafa juga menampilkan pentas seni dan budaya, serta berbagai programnya dalam pameran program dan booth pemberdayaan, yang diramaikan oleh Mitra Pelaksana Program (MPP), seperti Great Edunesia, Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST), Indonesia Berdaya, Disaster Management Center (DMC), Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM).
Pastinya kemeriahan acara I-HitS ini tak lepas dari peran serta para stakeholder Dompet Dhuafa, Mitra Kolaborator, para Mitra Pengelola Zakat (MPZ), para relawan, dan juga para donatur.
Harapannya adalah untuk memberdayakan masyarakat miskin dan mengurangi kemiskinan, serta dapat membangun ekonomi berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Tentu saja dengan kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah, non-pemerintah dan jaringan-jaringan yang terlibat dalam gerakan filantropi.
- Mariberleha -