Semakin hari bumi semakin nampak kerusakannya, seperti yang tertulis dalam Surat Ar-Rum ayat 41. Ayat yang berbunyi, "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)".
Baca juga : POS Mobile Solusi Baru, Bayar tanpa Antri
![]() |
FGD "Menyongsong Era Mobil Listrik" (dok.blomil) |
Apa kaitannya antara Mobil Listrik dengan LDII? Sebagai salah satu narasumber Ketua Umum DPP LDII Prof Dr. Abdullah Syam. Msc. menjelaskan bahwa,
Sebelum mobil listrik, sejak tahun 2008 LDII telah menghelat Go Green dan telah menanam 3.553.000 pohon dengan tingkat kematian 7,2%. LDII terus berinovasi membantu pemerintah untuk menyelamatkan lingkungan, selain Go Green LDII pun mengembangkan penggunaan energi baru yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Mikrohidro di Jawa Timur.LDII memandang persoalan lingkungan adalah bagian penting dari dakwahnya. Tidak hanya konsentrasi dakwah dengan lisan maupun tulisan tetapi juga melakukan dakwah bil haal yaitu dakwah dengan perbuatan. LDII mencermati perubahan iklim dan cuaca ekstrim yang terjadi di berbagai belahan bumi belakangan ini. Fenomena ini berkaitan dengan semakin memanasnya suhu bumi/ pemanasan global yang disebabkan semakin menumpuknya gas rumah kaca pada lapisan atmosfer kita.
Mengapa harus mobil listrik?
Karena,
- Efisiensi energi BBM
- Ramah lingkungan (pengurangan polusi udara dan panas bumi)
- Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), pencemaran udara kendaraan bermotor kisarannya sampai 47% sampai 90% (kumparan.com)
Beliau menambahkan,
Mobil berbahan bakar minyak sudah lama hadir di Indonesia, untuk mengganti dengan mobil listrik tentu tidaklah mudah. Ini merupakan tantangan tersendiri, LDII butuh waktu untuk mengedukasi para konsumen.
![]() |
Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin mencoba mobil listrik (dok.blomil) |
Dalam kesempatan ini bapak Abdullah Syam, Wakil Ketua DPR DR. Aziz Syamsuddin, SH, SE, MAF, MH beserta semua yang hadir di FGD mencoba mobil listrik untuk keliling kawasan Senayan.
Bus listrik dengan panjang mobil 12 meter dan sudah di uji coba jauh lebih efisien dari sisi mesin serta listrik. Ada 30 seat dan kapasitas 70 orang di lengkapi dengan AC serta seat belt di setiap seatnya untuk keamanan. Bus listrik yang nyaman serta meredam bising ini diproduksi oleh Bakrie Autoparts.
![]() |
Bus Listrik |
Di seluruh Uni Eropa penjualan kendaraan listrik di perkirakan akan melonjak dari 319 ribu unit pada tahun 2019 menjadi 540 ribu unit pada tahun 2020. Hal tersebut dikarenakan gelombang baru kendaraan listrik yang akan datang, terutama dari produsen mobil terkemuka Eropa.
Sejumlah peraturan baru juga telah mulai diberlakukan di Uni Eropa pada 1 Januari 2020, produsen akan terkena sanksi jika rata-rata emisi karbon dioksida dari kendaraan melebihi 95gram/ km. Jika perusahaan melebihi batas ini, maka harus membayar denda 95 euro untuk setiap gram yang melebihi target.
Di Indonesia sendiri, beberapa merek besar automotif sudah memproduksi mobil listrik. Dengan tumbuhnya mobil listrik tentu akan tumbuh pula industri pendukungnya seperti teknologi baterai yang khusus untuk digunakan di mobil listrik, ini juga akan memerlukan SDM dengan kompetensi yang sesuai.
Karakteristik teknologi adalah setiap ada teknologi baru pasti muncul lembaga-lembaga baru yang terdiri dari lembaga komersial dan program pendidikan untuk menyiapkan keperluan SDM ahli untuk menunjang kegiatannya dalam hal ini adalah mobil listrik.
Baca juga : Rem Motor BLONG di Jalan Menurun
![]() |
Tim Blogger Mungil bersama Ketua DPP LDII bapak Prasetyo Sunaryo (dok.blomil) |
Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo berharap hasil dari FGD dapat menjadi masukan kepada pemerintah sekaligus menjadi solusi mengenai penggunaan kendaraan listrik. Serta dengan ini masyarakat dapat bersiap untuk masuk dalam era mobil listrik.
- Leha Barqa -