Menikmati Sunrise Bromo

Apa yang ada di pikiran kalian kalau aku sebut Gunung Bromo... 
Yupz lautan pasir atau kaldera, kawah yang eksotis dan matahari terbit yang keren banget. Gunung Bromo sudah terkenal  wisatawan domestik maupun mancanegara.

Gunung Bromo masih bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru - Jawa Timur. Berada di antara empat wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Menikmati Sunrise Bromo
Gunung Bromo (dokpri)


Kali ini aku dan suami ikut trip gabungan, peserta yang ikut berjumlah 6orang. Waktu sudah menunjukkan jam 12 malam, ketika aku di jemput jeep yang di kendarai oleh mas fiqy menuju Gunung Bromo. Kami berangkat dari Kota Malang, jalur tempuh yang cukup panjang dan berliku. Medan yang curam dan terjal, ahhh menguji adrenalinku.

Sampailah aku di Penanjakan 1 View Point, salah satu spot view point terbaik untuk melihat dan menikmati matahari terbit di Bromo. Karena memiliki lokasi paling tinggi di banding dengan Gunung Bromo. Jadi aku lebih puas melihat Bromo dari puncak ketinggian.

Di Penanjakan 1 View Point ini fasilitas nya lengkap, mushola, toilet, kios - kios penjaja makanan dan ada juga penyewaan jaket (kalau masih kedinginan, monggo nyewa jaket di sini hehehee).

Setelah menaiki anak tangga kami mencari tempat di sebelah kiri sesuai arahan mas fiqy, untuk menikmati matahari terbit (Bromo Sunrise). Penanjakan 1 View Point ini bentuknya setengah lingkaran seperti tribun di stadion. Aku memilih berdiri di barisan paling depan di belakang pagar, agar tidak terhalang oleh wisatawan yang lain.

Semakin mendekati waktu fajar semakin banyak orang disini, hingga berdesakan. Untunglah kami sudah terlebih dahulu memilih berdiri di belakang pagar. Fajar mulai terlihat perlahan di iringi sorak sorai wisatawan mancanegara, mereka sangat antusias sekali.

Menikmati Sunrise Bromo
Fajar Penanjakan 1 (dokpri)

Di ujung timur warna keemasan itu mulai hadir, sang Surya sudah menampakkan kecantikan nya. SubhanAllah, sungguh indah sekali. Beruntungnya aku bisa menikmati momen yang spektakuler ini, karena tidak setiap orang bisa menikmati ini semua. Sang Surya menghangatkan tubuh setelah aku bergelut melawan udara dingin yang menusuk tulang.

Menikmati Sunrise Bromo
Bromo Sunrise (dokpri)

Puas menikmati semua ini, aku bergegas ke sebelah kanan untuk melihat Gunung Bromo. Dari Penanjakan 1 View Point ini tidak hanya Gunung Bromo saja terlihat keindahannya tetapi Gunung Batok, Gunung Widodaren dan Gunung Semeru pun juga terlihat di sini. Amazing sekali bisa lihat pemandangan seperti ini.
Menikmati Sunrise Bromo
Penanjakan 1 View Point
(dokpri)

Setelah terkagum-kagum dengan Bromo Sunrise dan View beberapa gunung dari Penanjakan 1 View Point. Aku melanjutkan perjalanan menuju Kawah Bromo.  Melintasi Gunung Widodaren kami sempatkan berhenti untuk mendokumentasikannya.

Menikmati Sunrise Bromo
Gunung Widodaren

Kawah Bromo

Terlihat jelas Kawah Bromo ini masih aktif karena selalu mengeluarkan kepulan asap. Untuk mencapai puncak Kawah Bromo wisatawan dapat berjalan kaki atau menunggang kuda (sekitar Rp 70.000,- sampai Rp 100.000,- tergantung nawarnya ya) dari tempat parkir kendaraan.

Menikmati Sunrise Bromo
Kawasan pengunungan Tengger /Kawah Bromo (dokpri)

Melewati  Pura Poten Bromo suku Tengger, Pura ini di gunakan untuk perayaan hari raya Yadnya Kasada atau Upacara Kasodo Bromo.  Setelah tiba di anak tangga wisatawan harus mendaki anak tangga yang berjumlah sekitar 250an untuk mencapai Puncak Kawah Bromo. Dari Puncak Kawah Bromo wisatawan bisa melihat fenomena Gunung Vulkanik yang masih aktif dan hamparan lautan pasir yang sangat luas.
Menikmati Sunrise Bromo
Kawah Bromo (dokpri)

Menikmati Sunrise Bromo
View dari atas
Puncak Kawah Bromo

Dalam Upacara Kasodo Bromo ada prosesi pelemparan  persembahan. Nah di Kawah Bromo ini menjadi tempat terakhir pelemparan persembahan untuk Dewa Brahma (Dewa bagi umat Hindu) yaitu Syah Hyang Widhi Wasa. Tradisi Suku Tengger ini di laksanakan untuk menghormati leluhur mereka dan sebagai ungkapan rasa terimakasih dan syukur atas di berinya hasil panen yang berlimpah ruah.

Menikmati Sunrise Bromo
Gunung Batok (dokpri)

Di kawasan Kawah Bromo aku juga menjumpai Gunung Batok. Gunung ini salah satu gunung tidak aktif yang ada di kawasan pegunungan Tengger ini.

Pasir Berbisik 

Pasir Berbisik merupakan lautan pasir yang luas berada di sebelah timur Kawah Bromo dengan ketinggian 2000meter dari permukaan laut. Masyarakat sekitar menamai kawasan ini dengan sebutan Segara Wedi.


Menikmati Sunrise Bromo
Pasir Berbisik Bromo

Nama Pasir Berbisik sendiri berkaitan dengan film yang di rilis tahun 2001. Dimana tempat ini menjadi lokasi syuting film yang berjudul Pasir Berbisik sesuai dengan namanya. Ketika angin bertiup kencang, butiran - butiran pasir akan beterbangan dan menimbulkan bunyi lirih seperti suara orang yang sedang berbisik.

Padang Savana (Sabana)

Menikmati Sunrise Bromo
Padang Savana (Sabana)

Padang Savana di kenal dengan nama Lembah Jemplang, merupakan hamparan padang rumput yang luas berada di sebelah selatan Gunung Bromo. Hamparannya terlihat seperti bukit-bukit hijau nan indah yang menyerupai bukit Teletubbies dalam film anak-anak.

Nah, untuk kalian yang ingin berlibur ke Gunung Bromo di anjurkan pada musim kemarau (bulan Juli dan bulan Agustus). Agar kalian bisa melihat dan menikmati Bromo Sunrise.

Menikmati Sunrise Bromo
Gunung Bromo

My Trip My Adventure 👌😉

- Leha Barqa -

Merah Putih di Negeri Atas Awan Dieng

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Dok. Instagram @anggrainyresty (Resti)

Terakhir aku ikut upacara pengibaran bendera merah putih kapan ya?.... Hmm kalau tidak salah sih sudah dua puluh  tahunan yang lalu. Kalau sekarang hanya  bisa lihat upacara pengibaran bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus saja di televisi. Kepingin rasanya ikut upacara lagi, sambil nyanyi - nyanyi lagu kebangsaan hehehe. 

Tiba - tiba gawai ku berbunyi ada chat dari sahabatku (Nuryati). Dia kasih info ada postingan trip ke Dieng pada tanggal 16 - 18 Agustus di Komunitas Backpacker Indonesia. Wahhh aku kan kepingin banget pergi ke Dieng yang terkenal dengan Negeri di Atas Awan itu. Langsung saja aku bilang oke ke teman ku, sambil menghayal bisa ngibarin bendara merah putih di Dieng pasti seru.

Baca juga : Curug Ciherang

Trip aku kali ini ke Dataran Tinggi Dieng bersama sahabat. Karena kita berangkat bersamaan libur 17 Agustus dan jalan tol pun macet. Maka perjalanan dari Bekasi menuju Dieng memakan waktu sekitar 14jam. Ehmm perjalanan yang cukup melelahkan tapi aku terhibur dengan indahnya pemandangan dan sejuknya udara Dataran Tinggi Dieng.

Jam 1 siang aku sudah tiba di Dieng dan langsung menuju penginapan. Si Kembar Hostel Dieng tempat aku beristirahat nanti malam, penginapan ini berlokasi di Patakbanteng RT 13 RW 06 Jalur Pendakian Gunung Prau Kecamatan Kejajar - Wonosobo. Tarif menginap Rp 50.000/orang, tapi karena aku ikut trip semua biaya sudah di urus oleh panitia. Ohhh ya karena aku hanya berdua dengan nur dan kapasitas kamar isi 4 orang maka kita dapat teman baru (Resti dan Maria).

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Maria, Resti, Nur & Aku

Setelah meletakkan ransel di kamar, aku menyantap makanan yang di sediakan oleh penginapan. Menikmati makan siang dengan pemandangan yang ciamik itu rasanya luar biasa. Setelah selesai makan, saatnya explore Dataran Tinggi Dieng. 

Merah Putih di Negeri Atas Awan
View dari homestay
Dok. Instagram Si Kembar Hostel Dieng

Dieng Plateau Theater

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Rombongan Trip Dieng

Obyek pertama yang aku kunjungi Dieng Plateau Theater, disini kita disuguhkan film tentang Dataran Tinggi Dieng. Mulai dari sejarah, kondisi geografis, budaya dan seputar peristiwa alam Dieng. Film dokumenter di tayangkan dalam durasi 23 menit, tak ada jadwal khusus kapan pemutaran film di mulai. Karena filmnya di putar setiap ada pengunjung datang.

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Aku dan Nur
Di pelataran Dieng Plateau Theater



Bukit Batu Pandang 

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Bukit Batu Pandang

Destinasi berikutnya 
Bukit Batu Pandang, disini aku bisa melihat pemandangan dua telaga yaitu Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Keindahan dua telaga yang berbeda warna ini begitu ciamik jika di lihat dari ketinggian. 


Kawah Sikidang  


Merah Putih di Negeri Atas Awan
Kawah Sikidang

Destinasi terakhir untuk hari ini adalah Kawah Sikidang, kawah vulkanik yang berlokasi sekitar 800meter ke selatan dari pusat wisata Dieng - Banjarnegara. Nama Sikidang berasal dari bahasa Jawa, kidang berarti kijang. Sesuai dengan namanya, kubangan magma ini bisa berpindah-pindah tempat (meloncat seperti kijang). Obyek wisata ini terlihat begitu eksotis dengan hamparan tanah tandus dan bau belerang yang sangat menyengat. Kamipun berswafoto dengan landscape kepulan asap dari kawah dan bendera merah putih mulai berkibar di tempat ini. 
Merah Putih di Negeri Atas Awan
Pengibaran Bendera

Setibanya di penginapan teman - teman ku segera membersihkan diri, karena air nya sangat dingin sekali akhirnya aku tidak mandi. Memang pada musim kemarau (Juli - Agustus), suhu di Dieng dapat mencapai 0 °C. Bisa di bayangkan dinginnya seperti aku pegang es batu. Setelah itu kami menyantap makan malam yang sudah di sediakan oleh penginapan. Karena besok pagi - pagi sekali kami harus berangkat ke Puncak Sikunir, aku pamit bobo cantik dulu ya.

Puncak Sikunir 

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Puncak Sikunir
Dok. Instagram @lidyarosellaa (Maria)

Sekitar jam 2 dinihari, peserta rombangan trip Dieng terlihat mulai sibuk. Ada yang mandi (dengan air hangat) dan juga ada yang hanya cuci muka dan sikat gigi saja karena suhu disini mencapai 10°C. Semua bersiap dengan keperluan masing-masing, begitu juga denganku jaket sweater, sarung tangan, kupluk ala - ala anak gunung pun berhias di kepala ku.

Tepat jam 3 dinihari, kita sudah on the way ke Puncak Sikunir meskipun masih ngantuk tapi hati seneng sekali karena sebentar lagi akan menyaksikan Golden Sunrise di Puncak Sikunir. Puncak Sikunir berada di Desa Sembungan Kecamatan Kejajar - Wonosobo, Desa Sembungan di nobatkan menjadi desa tertinggi Pulau Jawa. Dari Puncak Sikunir akan terlihat terbitnya matahari, karena keindahannya di klaim sebagai Golden Sunrise terbaik se Asia Tenggara.

Menuju Puncak Sikunir ternyata rombong trip kami terhenti di tengah jalan, karena terkena macet jauh sebelum masuk ke Desa Sembungan. Akhirnya dengan sangat terpaksa kami berjalan kaki yang berjarak kurang lebih 2km menuju Desa Sembungan. Di Desa Sembungan banyak ojek yang menawarkan jasa untuk mengantarkan kami menuju parkiran dengan biaya Rp 20.000,- tapi aku memilih berjalan kaki bersama nur.

Sepanjang perjalanan aku dengan nur, dia banyak bercerita tentang pengalamannya mendaki gunung. Ada ucapan nur yang aku ingat sampai sekarang, "Ingin tahu sifat sahabatmu, ajak dia naik gunung. Pasti sifat aslinya akan terlihat". Tidak terasa akhirnya perjalanan kami sampai di dekat parkiran depan musholah. Sambil menunggu teman - teman yang lain nur melaksanakan sholat shubuh. Dan di sini sudah banyak sekali pengunjung yang akan mendaki Puncak Sikunir.

Setelah itu kita melanjutkan  perjalanan menuju Puncak Sikunir, melewati jalan yang mulai menanjak dan banyak warga yang menjajakan dagangannya. Langkah demi langkah aku lalui dan akhirnya menemukan anak tangga menuju Puncak Sikunir. Kami mulai menaiki anak tangga tetapi banyak juga orang yang turun, dan aku bertanya, "Kenapa turun kak?" 
Beberapa dari mereka ada yang menjawab, "Di Puncak sudah penuh, banyak yang tidak bisa masuk ke puncak sampai berdiri di anak tangga."

Aku dan nur saling berpandangan sambil tetap mendaki. Nur bilang, "Ayo lanjut saja, biar tidak penasaran". Aku pun tetap mengikuti langkah nur, sambil sesekali aku berhenti untuk istirahat. Belasan anak tangga sudah kami lewati, sang fajar pun mulai terlihat. Aku berhenti sejenak untuk ikut mengabadikannya.


Merah Putih di Negeri Atas Awan
Sang Fajar Puncak Sikunir

Kami lanjutkan perjalanan sambil berharap bisa sampai puncak dengan napas terengah-engah dan kaki mulai lemah, aku beristirahat kembali. Nur tetap setia menemani dan menyemangatiku, "Yang terpenting semangat dan jalan saja dulu, sampai puncak itu BONUS untuk para pendaki jadi jangan di paksakan". 

Aku tetap lanjut mendaki, belum sampai kami di pos satu matahari mulai terbit. Terharu aku melihatnya, kami duduk di anak tangga sambil menikmati moment ini. Perasaanku bercampur melihat ini, sedih dan senang rasanya. Sedih karena aku tidak bisa melihat terbitnya matahari langsung di puncak dan senang karena aku bisa menikmati moment ini secara langsung.

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Golden Sunrise 

Setelah moment matahari terbit usai, aku tetap melanjutkan pendakian. Tinggal beberapa anak tangga lagi aku sampai di pos satu, tapi akhirnya aku menyerah. Sudah tidak sanggup rasanya kakiku untuk berjalan apalagi mendaki. Melihat begitu banyak orang yang menuruni anak tangga, aku duduk terdiam. Sedih rasa hati ini namun nur tetap memberiku semangat dan menghiburku "Sudah sampai pos satu itu hebat lho apalagi untuk orang seumuran kita. Mungkin lain waktu bisa kesini lagi dengan suami" aku pun tersenyum lalu mulai menuruni anak tangga.

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Aku dan Nur

Ditengah perjalanan menuruni anak tangga, aku sempatkan selfi dengan bunga daisy putih. Tiba - tiba ada suara sirene dan terdengar suara dari tim SAR untuk mengosongkan anak tangga sebelah kanan. Ternyata salah seorang tim SAR turun dengan mengendong pengunjung yang pingsan di atas Puncak Sikunir. Ada beberapa orang yang pingsan di Puncak Sikunir, penyebabnya karena hipotermia dan ada juga karena terlalu penuh di atas puncak.

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Bunga Daisy

Finally aku dan nur sampai di tempat warga yang menjajakan makanan dan minuman. Kita duduk santai di sana sambil menikmati semur kentang Rp 5.000.-/porsi, gorengan Rp 1.000,-/pc dan minuman hangat. 

Lalu kita berbincang-bincang dengan pengunjung yang sudah turun dari puncak. Ternyata mereka mulai naik ke Puncak Sikunir jam 12 malam, sampai di puncak sudah penuh orang. Mungkin karena bertepatan dengan libur 17 Agustus, apalagi dengan fenomena salju (Bun Upas) di Dieng. Jadi banyak orang penasaran dan berkunjung ke Dieng.

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Pengunjung yang turun dari
Puncak Sikunir (dokpri)

Mobil elf sudah siap di gapura Desa Sembungan, aku lanjutkan berjalan kaki dengan santai menuju gapura sambil menikmati pemandangan Telaga Cebong. Dan berharap suatu saat aku bisa kembali ke sini dan bisa sampai Puncak Sikunir. Mungkin kali ini momentnya kurang pas, bertepatan dengan libur nasional jadi terlalu banyak orang yang berkunjung kesini. 

Teman sekamarku maria dan resti berhasil sampai Puncak Sikunir, mereka sempat mengibarkan bendara merah-putih di sana. Aihhh senang rasanya, meskipun aku sendiri belum bisa ikut mengibarkan bendera merah-putih di Puncak Sikunir. Tapi melihat foto-foto mereka sudah mewakili perasaanku 😍

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Dok. Instagram @lidyarosellaa (Maria)

Setibanya di penginapan aku mulai packing dan beristirahat sebentar. Karena kami akan kembali ke Jakarta, kalau aku dan Nur tetap kembali ke Bekasi dong.  Ohhh ya, masih ada satu destinasi lagi sebelum kami kembali pulang yaitu Candi Arjuna. Sebelum menuju Candi Arjuna, aku menikmati makan siang terakhir yang di sediakan penginapan ini.


Candi Arjuna 

Merah Putih di Negeri Atas Awan
Candi Arjuna

Candi Arjuna berada diantara Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Selain Candi Arjuna di kompleks ini ada Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Sembrada dan Candi Puntadewa. Candi Arjuna merupakan candi peninggalan agama Hindu yang beraliran Syiwa. Candi Hindu pertama di Jawa, di bangun sekitar Abad ke 7 pada masa kerajaan Mataram Kuno.
Merah Putih di Negeri Atas Awan
Kompleks Candi Dieng

Hingga saat ini Candi Arjuna juga masih digunakan sebagai tempat peribadatan bagi masyarakat Dieng. Bahkan di kompleks Candi Dieng juga diadakan upacara potong rambut anak-anak gimbal yang dipercaya sebagai anak-anak spesial di Dataran Tinggi Dieng setiap tanggal 4 Agustus. Dimana ruwatan dari upacara ini berada di depan Candi Arjuna.

Tripku berakhir di Candi Arjuna dan kita segera kembali pulang ke rumah masing-masing. Ada pelajaran berharga yang kudapat diperjalananku kali ini yaitu tentang arti persahabatan. Seperti yang nur bilang "Ingin tahu sifat sahabatmu, ajak dia naik gunung. Pasti sifat aslinya akan terlihat".  Benar sekali sahabat sejati selalu setia menemani dalam suka dan duka. Seperti sahabat kecilku Nuryati hingga kini kami tetap bersahabat.

- Leha Barqa -

Pantai Gunungkidul & Hutan Pinus Pengger

Tripku kali ini ke Jogja bersama keluarga. Pantai sekitar Gunungkidul dan Hutan Pinus Pengger - Bantul menjadi destinasi kami. Aku tertarik dengan pantai sekitar Gunungkidul karena pantai - pantai disana begitu eksotik dan tiap pantai mempunyai keunikan tersendiri.

Obyek Wisata Pantai Drini

Salah satunya yaitu Pantai Drini, Pantai Drini berlokasi di Desa Banjarejo Kecamatan Tanjungsari - Gunungkidul. Waktu tempuh sekitar 2 -3 jam dari pusat Kota Jogja dengan harga tiket masuk Rp 10.000,- /orang. Harga retribusi tersebut dapat digunakan untuk beberapa pantai yang lokasinya berdekatan dengan pantai drini.  Sesampainya dilokasi dikenakan biaya tambahan untuk parkir kendaraan roda empat sebesar Rp 10.000,- dan untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 5.000,-.

Pantai Gunungkidul & Hutan Pinus Pengger
Pantai Drini

Pantai Drini sedikit terpencil membuat pantai ini tak seramai Pantai Indrayanti. Nah justru kami merasa senang, karena kami serasa berada di pantai pribadi hehehe. Dan di pantai ini terdapat pulau karang kecil terlihat sangat unik. Masyarakat sekitar menamakan pulau ini, Pulau Drini. Sehingga pantainya di sebut pantai drini. Dengan membayar Rp 2.000,- hingga Rp 5.000,-  kalian bisa menikmati pemandangan laut luas dari atas pulau drini dengan menaiki anak tangga yang sudah disediakan.

Pantai Gunungkidul & Hutan Pinus Pengger
Kano, Pantai Drini

Pantai Drini memiliki hamparan pasir putih yang lembut dengan dihiasi pemandangan batu karang khas Gunungkidul yang eksotik dan cocok untuk tempat bermain pasir, bermain air, berenang hingga menangkap ikan kecil. Airnya yang jernih dan tenang membuat aku bisa melihat rumput laut, batu karang dan biota laut lainnya. Di sini juga ada penyewaan kano (perahu karet) dengan tarif  Rp 50.000,-  hingga Rp 100.000,- (tergantung nawarnya ya) dan kalian bisa gunakan sepuasnya alias bebas.
Pantai Gunungkidul & Hutan Pinus Pengger
Pantai Drini

Capek bermain aku beristirahat di gazebo yang sudah di sediakan. Sambil menikmati semilir angin dan deburan ombak aku menyantap mie instan rebus dan segelas teh manis hangat yang aku pesan di warung sekitar gazebo. Sebelum lanjut ke pantai berikutnya, kami terlebih dulu membersihkan diri di kamar mandi sekitar gazebo dengan merogoh kocek Rp 5.000,- /orang.

Pantai Gunungkidul & Hutan Pinus Pengger
Pantai Drini

Obyek Wisata Pantai Nguyahan

Pantai berikutnya yaitu Pantai Nguyahan. Berlokasi di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Gunungkidul. Waktu tempuh 35menit dari pantai drini, dengan harga tiket masuk Rp 5.000/orang. Di tambah biaya parkir kendaraan roda empat sebesar Rp 10.000,- dan untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 5.000,- . Pantai ini berdekatan dengan Pantai Ngobaran, jadi jalur menuju kedua pantai ini sama.
  
Pantai Gunungkidul & Hutan Pinus Pengger
Pantai Nguyahan

Kami memilih Pantai Nguyahan karena pantai ini masih sangat alami dan belum banyak wisatawan yang mengetahui pantai nguyahan ini. Ketika kami tiba di sini, air laut sedang surut jadi aku bisa sedikit ke tengah untuk bermain air dan melihat biota laut seperti ikan, bintang laut hingga bulu babi yang terjebak di sela - sela karang. Pantai ini berpasir putih dan lembut sehingga ketika berjalan di pantai aku merasa aman dan nyaman meskipun tanpa alas kaki.

Bulu Babi
 Pantai Nguyahan

Mengapa di namakan Nguyahan?

Konon semasa zaman Belanda pantai ini digunakan sebagai tempat pembuatan garam. Yang dalam bahasa Jawa di sebut Uyah dan mulai saat itu hingga sekarang pantai ini di kenal dengan nama Pantai Nguyahan. Berbeda dengan Pantai Ngobaran yang sangat terkenal dengan multikultural dan aroma mistisnya.

 Pantai Nguyahan

Ohhh ya sebelum sampai di Pantai Nguyahan kami mampir ke Pantai Ngrenehan. Di pantai Ngrenehan banyak deretan warung-warung makan dan terdapat Tempat Pelelangan Ikan. Masyarakat menyebut pantai ini sebagai Pantai Nelayan. Sudah di pastikan kalian bisa menikmati beragam olahan hasil laut yang masih segar. Dan kami pun menikmatinya, kepiting, udang, cumi, ikan semua masih segar dan tak ketinggalan menikmati segarnya air kelapa.

Menu Seafood
Pantai Ngrenehan

Obyek Wisata Hutan Pinus Pengger

Kami menempuh perjalanan sekitar 1 jam 33menit dari Pantai Nguyahan menuju ke Hutan Pinus ini. Hutan Pinus Pengger berlokasi di Sendangsari, Desa Terong Kec Dlingo - Bantul. Tempat ini mudah di jangkau karena letaknya dipinggir jalan Pathuk Dlingo.

Waktu tempuh sekitar 1,5 jam hingga 2 jam dari pusat Kota Jogja. Harga tiket masuk ke Hutan Pinus Pengger Rp 3.000,- /orang. Untuk parkir kendaraan roda empat sebesar Rp 5.000,-  dan untuk kendaraan roda dua sebesar Rp 2.000,-. Obyek wisata Hutan Pinus Pengger ini buka jam 06.00 sampai jam 24.00WIB.

Baca juga : Curug Ciherang

Hutan Pinus Pengger

Kami benar - benar menikmati sejuknya udara dan suasana asri alami hutan pinus ini. Harum aroma getah pinus menyambut kami. Aku berjalan mengelilingi area hutan melewati anak tangga yang terbuat dari tanah. Mencari spot - spot foto yang instagramable bertemakan alam.

Didalam Hutan Pinus Pengger ini, terdapat beberapa karya seni yang dibuat oleh seorang seniman bernama Wisnu Ajitama. Beliau memanfaatkan tumbuhan ilalang liar untuk dibuat menjadi karya seni.

Land art  yang dibuat dari jalinan rating tanaman saliara yang lentur ini memiliki makna yang mendalam dan saling berkesinambungan.

Di sini ada 6 karya land art  dan diberi  nama :
Asuma Padukarasa
Sabrang Anindha
Marmati
Pancawarna
Cetha Abhipraya
Reresik Jagat

Land art  pertama yang aku jumpai adalah Asuma Padukarasa. Bentuknya seperti gapura, karya ini seolah menjadi pintu gerbang untuk menyambut kedatangan wisatawan.


Asuma Padukarasa 

Aku melanjutkan perjalanan menjumpai land art  kedua Sabrang Anindha artinya untuk peduli kepada sesama.

Marmati land art ketiga berpesan agar  semua manusia mengingat akan kematian.

Sabrang Anindha

Land art  keempat Pancawarna ikon dengan bentuk tangan raksasa mempunyai makna agar manusia melindungi elemen - elemen alam untuk anak cucu.

Pancawarna

Cetha Abhipraya land art kelima yang berbentuk dasar tumpeng berpesan agar manusia bersungguh-sungguh menuntut dan dermawan membagi ilmu.

Land art  terakhir Reresik Jagat yang berbentuk dasar sapu, mengingatkan manusia untuk selalu menjaga kebersihan alam dan isinya.

Cetha Abhipraya

Semua hasil land art Wisnu Ajitama menjadi spot - spot foto idola para traveler termasuk aku hihihihi. Beliau berharap, selain untuk meningkatkan daya tarik obyek wisata Hutan Pinus Pengger. Juga bisa mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga alam.

Ohhh ya waktu yang tepat untuk berfoto di spot - spot ini ketika malam hari, hasilnya akan lebih bagus. Karena spot foto di Pancawarna, Cetha Abhipraya, Jembatan Reresik Jagat menampilkan latar belakang landscape Kota Jogja di malam hari membuat foto yang di hasilkan lebih keren.

- Leha Barqa -

JADI YOUTUBER Sangat Di Minati Masyarakat

Terkenal dan dapat uang seperti Atta Halilintar, Raditya Dika dan Nex Carlos.

JADI YOUTUBER Sangat Di Minati Masyarakat
Dok. Instagram

Pasti tertarikkan, siapa sih mereka?

Mereka adalah YouTuber yang berpenghasilan di atas 100juta setiap bulannya.

Apa sih YouTuber itu?

YouTuber adalah orang yang memproduksi dan mengunggah video yang ada di situs berbagai video yaitu YouTube

Tidak di pungkiri sekarang ini kegiatan menonton tv hampir tergantikan dengan menonton YouTube, banyak konten menarik yang kita temukan di YouTube.
Orang-orang tertarik menjadi YouTuber dan membuat konten di channel YouTube, karena selain bisa terkenal juga dapat menghasilkan pundi-pundi uang.

Pada hari Sabtu (12/10) Gramedia Mall Kelapa Ganding - Jakarta mengadakan Workshop "Yuk Jadi YouTuber"  bersama Jefferly Helianthusonfri

JADI YOUTUBER Sangat Di Minati Masyarakat
Okti (editor), Jefferly (penulis)
& Restu (moderator)

Jefferly Helianthusonfri seorang praktisi  dan penulis digital marketing yang sudah menerbitkan lebih dari 40 buku seputar digital marketing. Beliau merupakan salah satu founder dari agensi digital marketing Kelingking.id
Kelingking.id menyediakan layanan pembuatan website, SEO, company profile dan solusi lengkap digital marketing untuk kebutuhan bisnis.

JADI YOUTUBER Sangat Di Minati Masyarakat
Jefferly (penulis) & Aku

Jefferly Helianthusonfri aktif memberikan seminar dan workshop seputar digital marketing dan tetap menyalurkan hobi menulisnya melalui blog  www.jefferlyhelian.com. Selain menulis beliau juga hobi mengupload video ke YouTube. Pada tahun 2016 - 2017 beliau mulai sering bikin video dan mengelolanya ke YouTube.

Menjadi YouTuber adalah kegiatan yang paling asik. Kamu dapat melakukan hobi, menjadi produktif hingga tentunya di kenal luas. Tapi itu semua butuh proses dan tidak semudah kelihatannya. Banyak yang sudah memiliki channel YouTube tapi masih sepi penonton. "Ya itu memang proses yang harus dilalui" papar Jefferly.

JADI YOUTUBER Sangat Di Minati Masyarakat
Dokpri

Salah satu buku yang di tulis beliau adalah "Yuk Jadi YouTuber".  Buku berisikan panduan lengkap memulai jadi YouTuber.
  1. Mulai dari Ide Untuk Channel YouTube, Tools Untuk Menemukan Ide seperti SocialBlade.com, Starfire.com, Google Trends, Google Keyword Planner dan Memanfaatkan Situs Quora.   
  2. Membuat Saluran YouTube, Membuat Video Screencast (video rekaman layar komputer), Memproduksi dan Mengedit Video Untuk Channel YouTube. 
  3. Mempublikasikan hingga Mengembangkan Channel YouTube. 
  4. Bagaimana Cara Menghasilkan Uang Dari YouTube. Dan tak ketinggalan Panduan Memanfaatkan YouTube Analytics. Melalui YouTube Analytics kita akan mendapat segudang data yang bermanfaat untuk sukses sebagai YouTuber.
Di lengkapi pula dengan kiat - kiat khusus seperti :
  • Kiat segera mendapatkan ribuan penonton pertama  
  • Ajakan untuk subscribe di channel YouTube hingga 
  • Kiat agar produktif menghasilkan video
Di Indonesia YouTube masuk dalam 3 besar situs yang paling sering di kunjungi dari 2 Miliar pengguna di seluruh dunia.

Bagaimana, kalian tertarik untuk menjadi YouTuber?


FB            : Jefferly Helianthusonfri
IG             : @jefferlyhelian
Twitter   : @jefferlyhelian
Email      : GmJefferly07@gmail.com

- Leha Barqa -
     

Kolaborasi Dompet Dhuafa Bersama Dul Jaelani Untuk Muliakan Yatim

Kolaborasi Dompet Dhuafa bersama Dul Jaelani Untuk Muliakan Yatim  Setiap muslim diseluruh dunia pasti menantikan datangnya bulan suci Ramad...